Rangkuman Ilmu Budaya Dasar Bab 1 & 2
BAB 1
Ø Latar belakang
diberikan IBD di perguruan tinggi.
Latar belakang ilmu
budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendikiawan
mengenai system pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan system pendidikan
pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. Sampai sekarang, system
pendidikan yang terkotak-kotak telah menghasilkan banyak tenaga ahli yang
berpengalaman dalam disiplin ilmu tertentu. Padahal pendidikan itu seharusnya
lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga
yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai
sumber utama bagi pembangunan Negara secara menyeluruh.
latar belakang
diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia
berikut contohnya:
1 Kenyataan bahwa
bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman
budaya
2 Membangunan telah
membawa perubahan dalam masyarakat yang menimbulkan pergeseran system nilai
budaya dan sikap yang mengubah anggota masyarakat terhadap nilai-nilai budaya
3 .Kemajuan dalam bidang
teknologi komunikasi massa dan transportasi, membawa pengaruh terhadap
intensitas kontak budaya antarsuku maupun dengan kebudayaan dari luar.
Ø Pengertian IBD.
Ilmu budaya
dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar dan pengertian
tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris The Humanities. Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa
diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined). Dengan mempelajari The
Humanities diandaikan seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Ø Perbedaan IBD
dengan ilmu-ilmu sosial yang lain.
Ilmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial,
khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan
menggunakan teori-teori (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-lmu sosial seperti Geografi
Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial
dan Sejarah. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu usaha yang dapat
diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya
tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran kita dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan kita pada lingkungan
sosialnya menjadi lebih besar.
Sedangkan Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di
Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal
dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun
istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa
latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the
humanities diharpakan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the
humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka
harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ø Tujuan mata kuliah
IBD.
penyajian mata kuliah
ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata
kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang
keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi
IBD sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri.
Ø Ruang lingkup IBD
Manusia sebagai individu
yang kreatif dalam hal ini dijadikan obyek dalam menganalisis setiap fenomena
budaya. Dalam perkembangannya kajian ini melihat berbagai dimensi yang
dilakukan manusia, seperti, hubungan manusia dengan alam, dengan sesama
manusia, nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan manusia serta hubungan
manusia dengan penciptanya.
BAB 2
Ø Pengertian Manusia
Manusia juga dapat
diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Ø Hakikat manusia.
Jelaskan bahwa manusia
sebagai mahluk social memiliki fungsi biologis, proteksi,
sosialisasi/pendidikan. Supportive dan ekspresive. Dari fungsi-fungsi ini
diharapkan bukan saja menjadi landasan, materi kegiatan dan bahkan pendekatan/
proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan
non formal.
Hakekat manusia adalah
sebagai berikut :
1. Makhluk yang
memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3. yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang
dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang
dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan
yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang
tak terbatas
7. Makhluk Tuhan
yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Ø Kebudayaan bangsa
timur.
Ketika para sosiolog
berbicara tentang kebudayaan, maka yang diacu oleh konsep itu adalah norma,
nilai, kepercayaan atau simbol-simbol ekspresi. Norma adalah cara manusia
berprilaku dalam masyarakat, nilai adalah apa yang mereka pegang dengan kuat,
kepercayaan adalah bagaimana mereka berfikir tentang bagaimana semesta
berjalan, ekspresif simbol adalah representasi dari norma, nilai dan
kepercayaan itu. Saat ini pengertian kebudayaan ini ditmabhkan juga dengan
praktek. Budaya, saat ini digunakan untuk mendeskrisikan pola-pola perilaku,
yang tidak selalu harus terkoneksi dengan nilai atau kepercayaan tertentu.
Ø Pengertian
kebudayaan.
Dalam hidupnya, manusia
tak pernah lepas dari kebudayaan dan adat istiadat. Budaya juga berfungsi
sebagai identitas dan ciri khas. Untuk itu, keberadaannya amatlah penting. Tak
heran jika setiap kelompok atau golongan masyarakat tertentu memiliki budayanya
yang berbeda – beda.
Ø Unsur-unsur
kebudayaan.
Kata tradisi asalnya dari
bahasa Sansekerta adalah Buddhayah, merupakan jamak dari kata buddi yang
artinya budi atau bisa juga akal.Yakni seluruh hal yang berkaitan dengan akal
sehat serta kebiasaan manusia. Kata tradisi ini diambil dari bahasa Latin
Colere yaitu bermakna mengatur atau mengerjakan. Lain kalo bahasa Inggris
diucapkan dengan kata Culture.
Ø Orientasi nilai
budaya
Orientasi nilai
budaya atau yang bisa juga disebut sebagai sistem nilai budaya adalah konsep –
konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar masyarakat yang berkaitan
dengan apa yang diinginkan, pantas, dan berharga, yang mempengaruhi individu
yang memilikinya dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
Ø Perubahan Budaya.
Perubahan budaya ialah
perubahan yang terjadi pada nilai dan juga norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh dari perubahan budaya ialah dahulu wanita mempunyai martabat yang lebih
rendah daripada laki-laki. Dulu wanita dianggap sebagai “konco wingking” yang
tidak setara dengan laki-laki. Dulu hanya laki-laki yang berhak bersekolah
hingga pendidikan tinggi. Sedangkan wanita hanya berurusan dengan kegiatan
rumah tangga. Kini wanita dapat meraih pendidikan hingga setinggi-setingginya,
juga dapat bekerja di bidang yang dulunya hanya laki-laki yang dapat bekerja
disitu.
Ø Kaitan manusia dan
kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Komentar
Posting Komentar