RANGKUMAN KESENJANGAN DIGITAL
NAMA : DHALFA RACHMAT ADHLIL
KELAS : 2IA12
NPM : 51419732
Pengertian Kesenjangan Digital
Kesenjangan
digital adalah kesenjangan ekonomi dan sosial terkait
akses, penggunaan, atau dampak teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Kesenjangan antara antarnegara
(seperti kesenjangan digital di Amerika Serikat) dapat mengacu kepada
kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis,
biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi
lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut kesenjangan
digital global, yaitu kesenjangan teknologi antara negara berkembang dan
negara maju di tingkat internasional.
Menurut
Dr. Craig Warren Smith (Investor Group Against Digital Divide).
Digital divide (kesenjangan digital) yaitu kesenjangan antara
mereka yang mendapatkan keuntungan dari teknologi dan mereka yang tidak
mendapatkannya.
Menurut
Direktorat Pemberdayaan Telamatika Departemen Komunikasi dan Informatika.
Digital divide mempunyai arti sebagai kesenjangan (gap) antara
individu, rumah tangga, bisnis, (atau kelompok masyarakat) dan area geografis
pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda dalam hal kesempatan atas akses
teknologi informasi dan komunikasi/TIK (information and communication
technologies/ ICT) atau telematika dan penggunaan internet untuk beragam
aktivitas. Jadi, digital divide atau “kesenjangan digital” sebenarnya
mencerminkan beragam kesenjangan dalam pemanfaatan telematika dan akibat
perbedaan pemanfaatannya dalam suatu negara dan/atau antar Negara.
Penyebab terjadinya Digital Devide (kesenjangan
digital)
Kesenjangan
digital adalah kesenjangan ekonomi dan sosial terkait
akses, penggunaan, atau dampak teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Kesenjangan antara antarnegara
(seperti kesenjangan digital di Amerika Serikat) dapat mengacu kepada
kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis,
biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi
lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut kesenjangan
digital global, yaitu kesenjangan teknologi antara negara berkembang dan negara
maju di tingkat internasional.
Menurut
Dr. Craig Warren Smith (Investor Group Against Digital Divide).
Digital divide (kesenjangan digital) yaitu kesenjangan antara
mereka yang mendapatkan keuntungan dari teknologi dan mereka yang tidak
mendapatkannya.
Menurut
Direktorat Pemberdayaan Telamatika Departemen Komunikasi dan Informatika.
Digital divide mempunyai arti sebagai kesenjangan (gap) antara
individu, rumah tangga, bisnis, (atau kelompok masyarakat) dan area geografis
pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda dalam hal kesempatan atas akses
teknologi informasi dan komunikasi/TIK (information and communication
technologies/ ICT) atau telematika dan penggunaan internet untuk beragam
aktivitas. Jadi, digital divide atau “kesenjangan digital” sebenarnya mencerminkan
beragam kesenjangan dalam pemanfaatan telematika dan akibat perbedaan
pemanfaatannya dalam suatu negara dan/atau antar Negara.
Penyebab terjadinya Digital Devide (kesenjangan
digital)
1.
Infrastruktur
Infrastruktur
merupakan sebuah fasilitas pendukung, seperti infrastruktur listrik, internet,
komputer dan lain. Contoh mudah mengenai kesenjangan infrastruktur ini, orang
yang punya akses ke komputer bisa bekerja dengan cepat. Ia bisa menulis lebih
cepat di bandingkan mereka yang masih menggunakan mesin ketik manual.
Contoh
yang lain, orang yang mempunyai akses ke komputer Internet, otomatis mempunyai
wawasan yang lebih luas di bandingkan mereka yang sama sekali tidak punya akses
ke informasi di Internet yang serba luas.
2.
Kekurangan skill (SDM)
Sumber
daya manusia sangat berpengaruh dalam dunia ilmu teknologi dan informasi karena
SDM ini menentukan biasa tidaknya seorang mengoperasikan atau mengakses sebuah
informasi.
3.
Kekurangan isi (konten) materi bahasa indonesia
Content
berbahasa Indonesi menentukan bisa tidaknya seorang dapat mengerti mengakses
Internet, di Indonesia terutama kota-kota tingkat pendidikan sudah lebih
tinggi. Jadi, sedikit banyak sudah mengerti bahasa Inggris. Sedangkan yang di
desa, seperti petani-petani, mereka masih sangat kurang dalam menggunakan
bahasa asing (Inggris).
4.
Kurangnya pemanfaatan akan internet itu sendiri.
Berbicara
mengenai kesenjangan digital, bukanlah semata-mata persoalan infrastuktur.
Banyak orang memiliki komputer, bahkan setiap hari, setiap jam- bisa mengakses
Internet tetapi "tidak menghasilkan apapun".
Misal,
ada seorang remaja punya akses ke komputer dan Internet. Tapi yang dia lakukan
hanya chatting yang biasa-biasa saja. Tentu saja, ia tidak bisa menikmati
keuntungan-keuntungan yang diberikan oleh teknologi digital. Itu artinya,
kesenjangan digital tidak hanya bisa dijawab dengan penyediaan infrastruktur
saja. Infrastruktur tentu dibutuhkan tetapi persoalannya adalah ketika orang
punya komputer dan bisa mengakses Internet, pertanyaan berikutnya adalah,
"apa yang mau diakses? Apa yang mau dia kerjakan dengan peralatan itu,
dengan keunggulan-keunggulan teknologi itu.
Dampak Positif Kesenjangan Digital
Dampak positif kesenjangan digital
bagi sebagian orang yang belum mengenal atau menerapkan teknologi adalah
masyarakat dapat termotifasi untuk ikut ambil bagian dalam peningkatan
teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan teknologi masa kini yang
dapat menyatukan atau menggabungkan berbagai informasi, data dan sumber untuk
dimanfaatkan sebagai ilmu bagi kegunaan seluruh umat manusia melalui penggunaan
berbagai media dan peralatan telekomunikasi modern.
Dengan menggunakan berbagai media,
peralatan telekomunikasi dan computer canggih, Teknologi Informasi akan terus
berkembang dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan
peradaban umat manusia di seluruh dunia. Kemajuan peradaban manusia di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad informasi ini telah memudahkan manusia
berkomunikasi antara satu dengan lainnya.
Dampak Negatif Kesenjangan Digital
Dampak
negatif kesenjangan digital adalah bagi mereka yang mampu menghasilkan
teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang lebih besar
untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus
puas sebagai penonton saja. Akibatnya yang kaya semakin kaya dan yang miskin
tetap miskin. Kemajuan Teknologi Informasi itu terlahir dari sebuah kemajuan
zaman, bahkan mungkin ada yang menolak anggapan, semakin tinggi tingkat
kemajuan yang ada, semakin tinggi pula tingkat kriminalitas yang terjadi.
Kehadiran internet ditengah masyarakat menimbulkan dampak positif dan Negatif,
ibarat sebilah pisau, tergantung pemakainnya. Bila digunakan untuk hal-hal yang
benar dan bermanfaat akan sangat membantu menyelesaikan pekerjaan, tetapi jika
jatuh ditangan orang jahat akan membahayakan orang lain. Misalnya
; Pembobolan Kartu Kredit. pembobolan kartu kredit (Credit Card Fraud)
dengan modus mencuri dan memalsukan kartu kredit. Perbuatan ini menimbulkan
kerugian pada pemilik kartu Bank penerbit bahkan merugikan Negara. Digital
Divide tidak bisa diselesaikan dengan peningkatan akses terhadap teknologi itu
sendiri, karena kesenjangan dalam hal ini berpotensi melahirkan persoalan
kesenjangan baru dalam masyarakat atau memperparah persoalan kesenjangan yang
ada, terutama di negara berkembang atau kelompok masyarakat/ daerah yang
relatif tertinggal. Digital divide atau senjang digital mengacu pada
kesenjangan atau jurang yang menganga di antara mereka yang dapat mengakses
teknologi informasi (TI) dan mereka yang tidak dapat melakukannya.
Ketakseimbangan ini bisa berupa ketakseimbangan yang bersifat fisik (tidak
mempunyai akses terhadap komputer dan perangkat TI lain) atau yang bersifat
keterampilan yang diperlukan untuk dapat berperan serta sebagai warga digital.
Jika pembagian mengarah ke kelompok, maka senjang digital dapat dikaitkan
dengan perbedaan sosial-ekonomi (kaya/miskin), generasi (tua/muda), atau
geografis (perkotaan/pedesaan). Sejalan dengan berkembangnya dan makin tidak
terpisahkannya Internet dengan TI, maka digital divide mencakup juga
ketakseimbangan akses terhadap dunia maya.dan faktor-faktor yang haus
diperhatikan sekarang ini persaingan Digital Devide.
Solusi
Mengurangi Kesenjangan Digital
1. Langkah
yang terbaik untuk mengurangi kesejangan digital adalah menyiapkan masyarakat
untuk bisa menangani, menerima, menilai, memutuskan dan memilih informasi yang
tersedia. Penyiapan kondisi psikologis bagi masyarakat untuk menerima, menilai,
memutuskan dan memilih informasi bagi diri mereka sendiri akan lebih efektif
dan mendewasakan masyarakat untuk bisa mengelola informasi dengan baik. Dengan
kemajuan teknologi informasi seseorang atau masyarakat akan mendapat kemudahan
akses untuk menggunakan dan memperoleh informasi. Misalnya dengan mengadakan
penyuluhan kesekolah-sekolah tentang penggunaan Internet.
2. Pembangunan
fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa, sehingga setiap masyarakat yang
ingin mengakses informasi dapat tercapai dengan tersedianya fasilitas telekomunikasi
yang memadai. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam mengurangi
digital divide. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara
berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di
daerah kota maupun desa. Secara singkat solusi yang dapat digunakan untuk
mengurangi digital divide, yaitu :
a. Penyedian
infrastruktur yang memadai;
b. Memberikan
penyuluhan tentang kemajuan teknologi informasi
c. Pembangunan
fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa.
DIGITAL DIVIDE DAN KAITANNYA DENGAN
E-GOVERNMENT
Inpres
No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
E-Government menyebutkan bahwa tuntutan perubahan merupakan motivasi
e-government. E-Government sendiri merupakan pemanfaatan teknologi komunikasi
dan informasi dalam proses pemerintahan (e-government) akan meningkatkan
efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan. Sehinnga pada Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan E-Government pasal 5 menyebutkan bahwa
“Dengan demikian pemerintah harus segera melaksanakan proses transformasi
menuju e-government. Dengan hadirnya e-government secara utuh diharapkan
dapat mempermudah, memperlancar, dan menjadikan pelayanan kepada masyarakat
menjadi efektif dan efisien. Hal ini sebagai akibat dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin pesat sebagai dampak dari globalisasi.
Penggunaan media elektronik sesungguhnya sangat dibutuhkan dalam masyarakat
informasi. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan global tersebut sehingga masyarakat informasi dapat
terwujud. Tapi jika Indonesia tidak mampu menyesuaikan diri dikhawatirkan
adanya kesenjangan digital yang semakin melebar. Dengan melihat
isu digital divide, pengembangan e-government di Indonesia sangat
penting. Pengembangan e-government itu sendiri
menurut Inpres No.3/2003 merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan
efisien. Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.
Komentar
Posting Komentar